Makalah Keperawatan
Keluarga
Kelompok
II
Matias
Andrea P, Mega
Gustina, Mentari, Meyrizal
W, Nela
Citriana P, Novia
Diwa K.S, Novi
Maya S, Novi
Sulistiawati, Nurfaizin, Nurhidayah, Nurputri, Nurul
Huda, Ramadan
Heriyadi, Resty
Molida
Sekolah
Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah
Program
Studi DIII
Pontianak
2013/2014
Kata
Pengantar
Alhamdullah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan
semesta alam. Ucap syukur senantiasa terlontar karena nikmat hidup dan
kesehatan yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas pembuatan makalah dalam rangka pemenuhan pengerjaan tugas yang diembankan
kepada kami.
Tak luput shalawat dan salam senantiasa tercurahkan
kepada nabi besar Muhammad SAW, yang telah dengan gigih dan sabarnya sehingga
membawa kita dari zaman gelap pada zaman yang terang benderang. Semoga kita
selalu menjadi umatnya yang mendapat safa’at beliau. Amin.
Terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak
yang telah turut andil dalam pembuatan makalah ini, kepada rekan sekelompok
maupun teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu disini. Semoga
kerja keras dan segala bantuan dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca
makalah ini.
Pontianak,
5 maret 2013
Penulis
Daftar
Isi
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I
pendahuluan
1. Latar
belakang
2. Tujuan
3. Manfaat
Bab II tinjauan
pustaka
1. Isu
keperawatan keluarga di Indonesia
Bab III penutup
1. Kesimpulan
Daftar pustaka
Bab
I
Pendahuluan
1. Latar
Belakang
Keadaan
masa depan sukar diramalkan, tetapi dipastikan bahwa IPTEK adalah sumber
penggerak utama kemajuan kehidupan masyarakat. Inovasi kian meningkat IPTEK akan menghasilkan hal-hal baru dengan
kemajuan yang sangat pesat. Pengaruh globalisasi merubah wajah kehidupan
masyarakat. Arus informasi dan komunikasi melintas batas negara tanpa hambatan.
Situasi
kesehatan saat ini sudah jauh berubah yaitu:
1.1.perubahan pola penyakit dari infeksi
menjadi penyakit degeneratif, umur harapan hidup meningkat (jumlah lansia
meningkat)
1.2.krisis ekonomi menyebabkan daya beli
turun (risiko kasus gizi buruk)
1.3.harga obat relatif tinggi, biaya
perawatan di RS cukup mahal (cari pengobatan alternatif)
1.4.penyakit-penyakit yg masih menjadi masalah
global seperti AIDS, SARS, TBC,Flu Burung semakin meningkat.
Tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan semakin meningkat dan mutu pelayanan
menjadi kunci utama. Pelayanan kesehatan tidak hanya diberikan di tempat
institusi pelayanan kesehatan saja, tetapi mobilitas pelayanan kesehatan sangat
dibutuhkan di masyarakat. Keberhasilan ditentukan produktifitas dan efisiensi
dalam pelayanan kesehatan diperlukan sumber daya yang handal.
Era
globalisasi : era dihalalkan persaingan bebas perdagangan dan tarip termasuk
jasa kesehatan. Di Indonesia sudah pendirian
RS-RS asing, iklan rujukan. Sangat besar tantangan yang harus dihadapi
pelayanan keperawatan. Dibutuhkan perawat komunity yang berkualitas dan
professional.
Kasus
narkoba semakin meningkat bahkan kecenderungan pemakai maikn muda usianya. Arus
global informasi mudah masuk tanpa terseleksi, seks bebas semakin meningkat. Dampak
naiknya harga-harga di masyarakat menyebabkan daya beli masyarakat semakin
turun kasus gizi buruk semakin meningkat.
2. Tujuan
2.1.Mengidentifikasi isu keperawatan
keluarga di Indonesia
3. Manfaat
3.1.Meningkatkan pemahaman perawat pada
isu keperawatan keluarga di Indonesia.
Bab II
Tinjauan Pustaka
Pergeseran
paradigma kesehatan dengan ditetapkannya visi “Indonesia Sehat 2010” merupakan
kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih mengedepankan upaya promotif dan
preventif tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Ada 4 perspektif yang harus dilaksanakan :
1.1.Menyelenggarakan pelayanan prima, profesional,
terjangkau semua lapisan masyarakat.
1.2.Meningkatkan kompetensi &
motivasi SDM
1.3.Memuaskan pelanggan
1.4.Menghasilkan manfaat usaha
Strategi: konsolidasi & inovasi produk layanan yang marketable untuk meningkatkan
pelayanan Situasi tersebut memerlukan “Understanding
our customer’s needs” : Social needs : butuh komunikasi 2
arah, emotional needs : butuh sikap empathy
&
tetap “dimanusiakan”, physical needs: butuh kesembuhan tuntas, ecurity needs :
butuh pelayanan yang aman. Memerlukan bentuk pelayanan “Community Health
Care Nursing” yang berkualitas tinggi.
Masyarakat
butuh pelayanan yang dekat & mampu mberikan pelayanan yang bermutu,
terjangkau & mampu melindungi masyarakat. Pelayanan tersebut berbentuk:
(1)Community Health Nursing: pelayanan di institusi dan pelayanan di kelompok,
(2)Family Health Home Care.
2. Konsep Home Health Care
Bentuk
pelayanan prima kepada klien di rumah untuk mempertahankan atau meningkatkan
kesehatan fisik, mental & emosi pasca perawatan di rumah sakit (Allender,
1996)
Konsep
home health care secara umum merupakan pelayanan keperawatan yang merupakan
kelanjutan dari pelayanan kesehatan.
Pelaksanaan
home health care : membutuhkan koordinasi antar profesi. Pelaksana home health
care adalah perawat dengan minimal pendidikan D III Keperawatan yang telah
diregulasi. Bentuk pelayanan :Melaksanakan askep yg meliputi pengkajian,
penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan keperawatan
dan evaluasi keperawatan.
Dalam
melaksanakan home health care perawat berkewajiban : (a)Menghormati hak pasien,
(b)Merujuk kasus yg tdk bisa ditangani, (c)Menyimpan rahasia sesuai dengan
peraturan UU, (e)Memberikan informasi, (f)Meminta persetujuan tindakan yang
akan dikaukan, (g)Melakukan pencatatan perawatan dengan baik.
Beberapa
permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan home health care: (a)Image
masyarakat tentang praktik keperawatan masih berorientasi pada pelayanan medis,
(b)Praktik keperawatan yang sesungguhnya belum tersosialisasi pada seluruh
tenaga keperawatan, (c)Peraturan tentang praktik keperawatan yaitu kepmenkes
1239 th 2001 lebih bersifat administratif tidak menjamin kompetensi perawat dalam
melakukan praktik keperawatan, (d)Kebijakan PPNI & pemerintah untuk home
health care dilaksanakan minimal oleh D III Keperawatan dng sertifikat home
health care oleh PPNI dng manajer kasus oleh Ners, (e)Perangkat-perangkat
pelaksana praktik belum optimal seperti Standar praktik keperawatan, Standar
kompetensi dan Kode etik profesi keperawatan & implementasinya.
Bab III
Penutup
1. Kesimpulan
Keadaan
masa depan sukar diramalkan, tetapi dipastikan bahwa IPTEK adalah sumber
penggerak utama kemajuan kehidupan masyarakat. Inovasi kian meningkat IPTEK akan menghasilkan hal-hal baru dengan
kemajuan yang sangat pesat. Pengaruh globalisasi merubah wajah kehidupan
masyarakat. Arus informasi dan komunikasi melintas batas negara tanpa hambatan.
Situasi
kesehatan saat ini sudah jauh berubah yaitu:
3.2.perubahan pola penyakit dari infeksi
menjadi penyakit degeneratif, umur harapan hidup meningkat (jumlah lansia
meningkat)
3.3.krisis ekonomi menyebabkan daya beli
turun (risiko kasus gizi buruk)
3.4.harga obat relatif tinggi, biaya
perawatan di RS cukup mahal (cari pengobatan alternatif)
3.5.penyakit-penyakit yg masih menjadi
masalah global seperti AIDS, SARS, TBC,Flu Burung semakin meningkat.
Tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan semakin meningkat dan mutu pelayanan
menjadi kunci utama. Pelayanan kesehatan tidak hanya diberikan di tempat
institusi pelayanan kesehatan saja, tetapi mobilitas pelayanan kesehatan sangat
dibutuhkan di masyarakat. Keberhasilan ditentukan produktifitas dan efisiensi
dalam pelayanan kesehatan diperlukan sumber daya yang handal.
Era
globalisasi : era dihalalkan persaingan bebas perdagangan dan tarip termasuk
jasa kesehatan. Di Indonesia sudah pendirian
RS-RS asing, iklan rujukan. Sangat besar tantangan yang harus dihadapi pelayanan
keperawatan. Dibutuhkan perawat komunity yang berkualitas dan professional.
Kasus
narkoba semakin meningkat bahkan kecenderungan pemakai maikn muda usianya. Arus
global informasi mudah masuk tanpa terseleksi, seks bebas semakin meningkat. Dampak
naiknya harga-harga di masyarakat menyebabkan daya beli masyarakat semakin
turun kasus gizi buruk semakin meningkat
Daftar Pustaka
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam
Praktik. Jakarta. EGC
0 komentar:
Posting Komentar