ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI
NY.D DENGAN KETIDAK
EFEKTIFAN POLA NAPAS
BERHUBUNGAN DENGAN
IMATURITAS PARU DI RUANG
PERINATOLOGI
RSUD DR.SOEDARSO PONTIANAK
TAHUN 2013
LAPORAN KASUS
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Asfiksia neonatus
adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernapas spontan dan teratur, sehingga
dapat menurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan
lebih lanjut (Manuaba, 1998 disadur oleh Yuliasti Eka, 2012).
Asfiksia neonatorum
merupakan salah satu penyebab utama morbilitas dan mortalitas bayi di dunia dan
negara yang sedang berkembang. Dalam berbagai hasil survei Kesehatan Rumah
Tangga Indonesia, dari 1 juta bayi baru lahir yang meninggal setiap tahunnya
27% diantaranya dikarenakan oleh asfiksia
neonatorum. Sedangkan di Dunia menurut WHO yang mengalami asfiksia neonatorum sebanyak 23% dari 4
juta kelahiran setiap tahunnya.
Di
lihat dari keadaan Indonesia khususnya Kalimantan Barat, faktor predisposisi
yang menyebabkan terjadinya asfiksia
neonatorum datang dari sosial ekonomi yang rendah dan partus yang lama (Yuliasti Eka, 2012). Oleh karena itu didapatkan
data dari Medical Record tahun 2010-2012 di Rumah Sakit Umum Dr. Soedarso Pontianak
dengan usia bayi rata-rata 0-28 hari. Tercatat pada tahun 2010 dari bulan
Januari-Desember, tercatat 153 jumlah bayi mengalami asfiksia neonatorum dengan 93 bayi laki-laki dan 60 bayi perempuan.
Bayi yang dilaporkan meninggal karena asfiksia
neonatorum 44 orang. Tahun 2011 bulan Januari-Desembar sebanyak 108 bayi
yang mengalami asfiksia neonatorum,
dengan 58 bayi laki-laki dan 50 bayi perempuan. Bayi yang dilaporkan meninggal
12 orang. Sedangkan pada tahun 2012 dari bulan Januari-Desember sebanyak 93
bayi yang mengalami asfiksia neonatorum,
dengan 52 bayi laki-laki dan 41 bayi perempuan. Bayi yang dilaporkan meninggal
10 orang.
Data tersebut menunjukkan terjadi
penurunan jumlah penderita sebesar 17,65% pada tahun 2010 ke 2011, sedangkan
pada tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan jumlah penderita sebanyak 6,9% yang
mengalami asfiksia neonatorum.
Terjadinya penurunan tersebut menunjukkan
terwujudnya kualitas pelayanan dari bayi dengan asfiksia neonatorum semakin baik, maka dengan alasan itu penulis
tertarik mengangkat asuhan keperawatan pada bayi. Ny.D dengan ketidakefektifan
pola napas berhubungan dengan imaturitas paru
dan diagnosa medis gangguan sistem pernapasan: Asfiksia. Penulis berharap setelah melakukan proses asuhan
keperawatan yang komprehensif, angka kejadian asfiksia neonatorum dapat diturunkan.
B.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan asuhan keperawatan pada bayi Ny.D dengan diagnosa
keperawatan ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan imaturitas paru adalah sebagai berikut:
1. Tujuan
Umum
Memperoleh
pengetahuan dan pemahaman secara langsung pada klien dengan asfiksia neonatorum melalui pendekatan
proses keperawatan secara komprehensif.
2. Tujuan
Khusus
a. Melaksanakan
pengkajian pada klien asfiksia serta
menganalisa data dari hasil pengkajian, sehingga dapat memprioritaskan masalah.
b. Merumuskan
suatu diagnosa keperawatan setelah memprioritaskan masalah.
c. Menyusun
rencana tindakan keperawatan sesuai dengan masalah yang ditemukan.
d. Melakukan
semua tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan yang telah disusun,
sehingga klien dan keluarga dapat menerima pelayanan yang komprehensif.
e. Memperoleh
gambaran kemajuan atau kemunduran keadaan klien setelah dilakukan tindakan
keperawatan melalui evaluasi dari hasil tindakan keperawatan yang diberikan
pada klien asfiksia.
C.
Ruang
Lingkup Penulisan
Dalam
penulisan laporan ini penulis membahas asuhan keperawatan pada bayi Ny.D dengan
ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan imaturitas paru dan diagnosa medis asfiksia di ruang perinatologi RSUD dr.Soedarso Pontianak. Asuhan
keperawatan dimulai pada tanggal 19-20 Juni 2013.
D.
Metode
Penulisan
Penulis
dalam menyusun laporan kasus ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan
mengungkapkan fakta-fakta sesuai dengan data-data yang didapat. Adapun
cara-cara pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
atau interview, dimana wawancara digunakan untuk mendapatkan data dari keluarga
maupun dari tenaga kesehatan lainnya.
2. Pemeriksaan,
pengamatan/observasi sehingga penulis mendapat pengalaman langsung dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan.
3. Tinjauan
literatur, yaitu dengan menelusuri kepustakaan yang berkaitan masalah penyakit asfiksia neonatorum dan asuhan keperawatan
yang dihubungkan dengan dasar ilmiah.
boleh juga artikelnya ini, salam sukses
BalasHapus