SINUS TAKIKARDIA
DEFINISI
Pada sinus
takikardia, nodus sinus mempercepat dan menimbulkan impuls pada frekwensi 100
kali/menit atau lebih. Batas tertinggi dari sinus takiakrdia 160 sampai 180
denyut/menit. Semua karakteristik EKG lainnya, kecuali untuk frekwensi jantung
, sama dengan irama sinus normal.
ETIOLOGI
Sinus takikardia
biasanya disebabkan karena faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan
tonus simpatetik. Stress, latihan dan stimulant seperti kafein dan nikotin
dapat menghasilkan disritmia ini. Sinus takiakrdia juga dihubungkan dengan
masalah-masalah klinis seperti demam anemia, hipertiroidisme, hipoksemia, gagal
jantung kongestif (GJK) dan syok. Obat-obatan seperti atroipin (yang memblok
tonus vagal) dan katekolamin (misalnya isopreterenol , epinefrin, dopamine)
juga dapat menghasilkan irama ini.
MAKNA KLINIS
Penyebab sinus
takikardia dan status dasar dari miokard menentukan prognosisnya. Sinus
takiakardia tidak menyebabkan atau bukan merupakan disritmia yang mematikan
tetapi sering merupakan sinyal masalah dasar yang harus ditindaklanjuti. Selain
itu frekwensi yang cepat dari sinus takikardia meningkatkan kebutuhan oksigen
pada otot-otot jantung dan menurunkan waktu pengisian ventrikel. Pada
orang-orang yang telah menurun cadangan jantungnya, iskemia atau GJK,
menetapnya frekwensi cepat dapat memperburuk kondisi dasarnya.
TINDAKAN
Tindakan biasanya
ditujukan untuk menghilangkan penyebab dasar. Tindakan-tindakan khusus termasuk
sedasi, pemberian oksigen, digitalis jika ada gagal jantung atau propranolol
jika takikardia karena tirotoksikosis.
SINUS BRADIKARDIA
DEFINISI
Sinus bradikardi
didefinisikan sebagai irama dengan impuls yang berasal dari nodus sinus dengan
frekwensi kurang dari 60 denyut/ menit. Irama (interval RR) dapat menjadi
kurang teratur sebagai berlakunya frekwensi jantung lebih lambat; sebaliknya
parameter yang lain normal.
ETILOGI
Sinus bradikardi
umum diantara semua kelompok usia dan ada pada jantung normal dan penyakit
jantung. Dapat terjadi selama tidur dan pada atlit dengan latihan tinggi, juga
pada nyeri berat, infark miokard dinding inferior, cedera akut pada medulla
spinalis, dan obat-obatan tertentu (mis., digitalis, β-bloker, verapamil,
diltiazem).
MAKNA KLINIS
Frekwensi lambat
ditoleransi dengan baik pada orang-orang dengan jantung yang sehat. Pada
penyakit jantung berat, namun demikian, jantung tidak dapat mengkompensasi
frekwensi lambat dengan meningkatkan volume darah yang dipompakan perdenyut.
Pada situasi ini, sinus bradikardi akan menyebabkan curah jantung rendah.
TINDAKAN
Tidak ada
pengobatan yang diindikasikan kecuali ada gejala-gejala. Jika denyut sangat
lambat dan ada gejala, tindakan yang tepat meliputi pemberian atropine (untuk
memblok efek vagal), isoproterenol, atau pacu jantung.
SINUS ARITMIA
DEFINISI
Sinus aritmia adalah gangguan irama. Ini dikatakan ada jika interval
RR pada strip EKG bervariasi lebih dari 0,12 detik, dari interval RR terpendek
sampai yang terpanjang. Disaritmia ini karena ketidakteraturan pada muatan
nodus sinus, sering kali berhubungan dengan fase dari siklus pernapasan. Nodus
sinus secara bertahap dipercepat dengan inspirasi dan secara bertahap melambat
dengan ekspirasi. Juga terdapat bentuk non-respirasi dari disritmia ini.
ETIOLOGI
Sinus aritmia merupakan fenomena nomal, khususnya terlihat pada
orang muda dengan frekwensi jantung yang lebih rendah. Ini juga terjadi setelah
peningkatan tonus vagal (mis., digitalis, morfin).
MAKNA KLINIS
Sinus aritmia adalah hasil normal dan sehingga tidak menyatakan
adanya penyakit dasar. Gejala-gejala tidak umum kecuali ada penghentian lama
yang berlebihan.
TINDAKAN
Biasanya tidak diperlukan tindakan.
SINUS ARREST DAN BLOK SINOATRIAL
DEFINISI
Sinus arrest
adalah gangguan pembentukan impuls. Nodus sinus gagal untuk memuat 1 atau lebih
impuls, menghasilkan penghentian (pause) dari dalam berbagai panjang karena tak
adanya depolarisasi atrial. Gelombang P tidak ada dan menyebabkan interaval PP.
penghentian terakhir pada saat lepasnya pacemaker dari pengambilalihan junction
atau ventrikel atau kembalinya fungsi nodus sinus.
Blok sinoatrial
seringkali sulit untuk dibedakan dari sinus arrest pada gambaran EKG. Pada blok
SA, nodus sinus tercetus tetapi impuls diperlambat atau diblok dari keluaran
nodus sinus. Jika blok komplit, lamanya penghentian merupakan kelipatan dari
interval dasar PP.
ETIOLOGI
Kedua disritmia
dapat karena keterlibatan nodus sinus oleh infark, perubahan degeneratif
serabut fibrotik, efek obat-obatan (digitalis, β-bloker, bloker saluran
kalsium), atau rangsangan vagal yang berlebihan.
MAKNA KLINIS
Irama ini biasanya
sementara dan tidak bermakna kecuali pacu jantung yang lebih rendah gagal untuk
mengambil alih untuk memacu ventrikel.
TINDAKAN
Tindakan
diindikasikan jika pasien adalah simtomatis. Tujuannya untuk meningkatkan
frekwensi ventrikel, yang mungkin membutuhkan penggunaan atropine, atau adanya
gangguan hemodinamik serius, penggunaan pacu jantung.
SICK SINUS
SYNDROME
DEFINISI
Sick sinus
syndrome adalah bentuk kronis dari penyakit nodus sinus. Pasien memperlihatkan
depresi nodus sinus derajat berat, meliputi tanda sinus brandikardia, blok SA,
atau sinus arrest. Seringkali, disritmia atrial cepat, seperti atrial flutter atau
fibrilasi (“sindrom takikardia-bradikardia”) menyertai dan berselang dengan
periode depresi nadus sinus.
TINDAKAN
Penatalaksanaan
kondisi ini memerlukan kontrol terhadap disritmia atrium cepat dengan terapi
obat dan pada kasus-kasus tertentu, kontrol terhadap frekwensi jantung yang
amat lambat, sering memerlukan implantasi pacu jantung permanent.
DISRITMIA ATRIAL
KONTRAKSI ATRIUM
PREAMTUR
DEFINISI
Kontraksi atrium prematur terjadi ketika impuls atrial ektopik
keluar secara prematur dan pada kebanyakan kasus, impuls ini dikonduksi dalam gaya normal melalui sistem
konduksi AV ke ventrikel. Pada gambaran EKG, gelombang P terlihat prematur dan
bahkan dapat terbenam pada gelombang T terdahulu; gelombang ini berbeda dalam
konfigurasi dari gelombang P sinus. Kompleks QRS biasanya merupakan konfigurasi
yang normal tetapi, oleh karena waktunya, dapat terlihat melebar dan kacau bila
dihubungkan dengan beberapa derajat perlambatan KAP aberans (kontraksi atrial
prematur) atau tidak terlihat sama sekali bila impuls atrial diblok dari
konduksi ke ventrikel (Blok KAP). Penghentian yang pendek terjadi , biasanya
kurang dari “Kompensasi”.
ETIOLOGI
Ini merupakan
disritmia yang umum terlihat pada semua kelompok. Ini dapat terjadi pada orang
normal dan pada apsien dengan penyakit jantung rematik, penyakit jantunng
iskemik atau hipertiroidisme. Ini sering terlihat pada pasien dengan gagal
jantung kongestif (GJK).
MAKNA KLINIS
Kontraksi atrium
prematur mungkin suatu precursor pada takikardia atrium, menandakan peningkatan
iritabilitas atrium. Kontraksi tersebut juga menandakan kondisi dasar (Misalnya
GJK). Pasien dapat mengalami sensasi “penghentian” atau “Skip” pada irama
dimana ada KAP.
TINDAKAN
Pada beebrapa
kasus, tidak diperlukan tindakan. Pasien harus dipantau dan frekwensi denyut
prematur dicatat. Selain itu, pasien harus dikaji untuk kondisi dasar dan
diatasi. Obat-obatan khusus seperti digitalis atau quinidin mungkin
diprogramkan.
TAKIKARDIA
SUPRAVENTRIKULAR PAROKSIMAL
DEFINISI
Takiakrdia
supraventrikular paroksimal (paroxysmal supraventricular tachycardia (PVST))
menggambarkan irama atrium yang cepat dengan frekwensi 150 sampai 250 denyut
/menit. Takikardia mulai dengan mendadak, pada kebanyakan kasus dengan KAP, dan
ini berakhir dengan tiba-tiba. Gelombang P mungkin terlihat mendahului QRS
tetapi apda frekwensi yang lebih cepat mungkin tersembunyi dalam QRS atau
mendahului gelombang T. (Bila gelombang P tidak diikuti dengan QRS, maka hal
ini disebut sebagai PSVT dengan blok, dan biasanya terjadi karena toksisitas
digitalis). Gelombang P biasanya negatif di lead II, III, AVF karena konduksi
retrograde dari nodus AV ke atrium. QRS biasanya normal kecuali ada masalah
dasar pada konduksi intraventrikular. Irama teratur dan paroksisme dapat
berakhir dari beberapa detik sampai beebrapa jam bahkan beberapa hari.
Istilah “PVST”
digunakan untuk mengidentifikasi irama sebelumnya menunjukkan takiakrdia atrial
paraoksimal (TAP) dan takikardia nodus paroksimal (TNP) atau takikardia nodus
juncsional (TNJ), irama-iramanya mirip dalam beberapa hal kecuali sisi asalnya.
PSVT juga dikenal sebagai nodal reentrant tachycardia AV karena mekanismenya
yang paling umum bertanggung jawab terhadap disritmia ini adalah sirkuit
reentrant atau gerakan kacau pada tingkat nodus AV.
Takikardia
supraventrikular paroksimal harus dibedakan dari takiakrdia karena pennyempitan
QRS (supraventrikular) lainnya. Pernyataan berikut membantu diagnosis PSVT
versus sinus takikardia :
F Denyut atrial prematur seringkali mengawali
irama.
F Denyut mulai dan berakhir dengan tiba-tiba.
F Frekwensi seringkali lebih cepat dari sinus
takiakrdia dan cenderung menjadi lebih teratur dari menit ke menit.
F Pada respons terhadap maneuver vagal, seperti
masase pada sinus carotid, takikardia ektopik juga tidak akan mempenngaruhi
atau kembali pada irama sinus normal; sinus takiakrdia bagaimanapun agak lambat
dalam berespons terhadap peningkatan tonus vagal.
ETIOLOGI
Takikardia
supraventrikular paroksimal seringkali terjadi pada orang-orang dewasa dengan
jantung yang normal dan demikian juga pada KAP. Jika ada penyakit jantung,
seperti abnormalitas penyakit jantunng
reamtik, infark miokard akut dan intoksikasi digitalis dapat merupakan latar
belakang pada disritmia ini.
MAKNA KLINIS
Seringkali pada
pasien tanpa penyakit jantung dan hanya merasakan palpitasi dan sakit kepala
ringan, tergantung pada frekwensi dan durasi PSVT. Pada pasien dengan penyakit
jantung, dispnea, angina pectoris dan GJK dapat terjadi saat waktu pengisian
ventrikel dan maka curah jantung menurun.
TINDAKAN
Stimulasi vagal
seringkali akan mengakhiri PSVT, juga dengan masase carotid atau gerakan
valsalva. Jika stimulasi vagal tidak berhasil verapamil intravena biasanya
merupakan terapi pilihan. Diltiazem, betablocker atau adenosin juga
diindikasikan untuk kasus ini. Kardioversi atau peamcuan dengan kendali yang
berlebihan dapat diperlukan jika terapi dengan obat-obatan tidak berhasil.
Terapi profilaksis jangka panjang dapat diebrikan apda beberapa pasien.
FLUTTER ATRIAL
DEFINISI
Flutter atrial merupakan irama ektopik atrium cepat yang terjadi
pada frekwensi atrial 250-350 denyut/menit. Kecuali ada jalur konduksi AV
abnormal, ventrikel dapat berespons hanya setengah dari frekwensi atrium,
dikenal dengan flutter 2 : 1. Pada tindakan , derajat blok AV meningkat dan
frekwensi ventrikel selanjutnya melambat (Flutter 3:1, flutter 4:1 atau flutter
dengan berbagai respons ventrikel).
Frekwensi atrium yang teratur dan cepat menghasilkan gambaran
“Bentuk gigi gergaji” atau “picket fence” pada
EKG. Ini biasa untuk gelombang flutter untuk secara parsial tersembunyi
di dalam kompleks QRS atau gelombang T. kompleks QRS memeprlihatkan konfigurasi
normal kecuali bila ada konduksi aberanas.
Jika frekwensi ventrikel cepat, diagnosa flutter atrial sukar
ditentukan. Maneuver vagal sepeti masase pada sinus carotid seringkali
meningkatkan derajat blok AV dan memungkinkan pengenalan tentang gelombang
flutter.
ETIOLOGI
Atrial flutter sering terlihat pada pasien dengan penyakit jantung
termasuk penyakit arteri koroner, kor pulmonalis dan penyakit jantung rematik.
MAKNA KLINIS
Jika flutter atrial terjadi dengan frekwensi ventrikel yang cepat,
ruang ventrikel tidak dapat mengisi secara adekuat, mengakibatkan berbagai
derajat gangguan hemodinamik.
TINDAKAN
Tidak ada tindakan segera perlu dilakukan bila flutter dengan blok
AV derajat tinggi sehingga frekwensi ventrikel menetap dalam batas normal.jika
frekwensi ventrikel cepat,tindakan segera untuk mengontrol frekwensi atau
mengembalikan irama ke mekanisme sinus diindikasikan. Obat-obatan pilihan
meliputi digitalis, diltiazem, atau verapamil, yang meningkatkan derajat blok
AV dan sehingga mengontrol frekwensi ventrikel. Perbaikan pada mekanisme sinus
dapat terjadi selanjutnya. Quinidin dapat menolong dalam mengubah flutter
menjadi sinus normal setelah frekwensi ventrikel diperlambat. Flutter atrial
tidak diinginkan dalam jangka panjang, akrena respons ventrikel seringkali
sulit dikontrol; sinkronisasi kardioversi diperlukan untuk mengubah irama ke
irama sinus atau ke irama fibrilasi atrial yang lebih stabil.
0 komentar:
Posting Komentar