Kumpulan Makalah, Paper, Tugas Kuliah dan Materi Keperawatan

Minggu, 04 Januari 2015

Disritmia Berasal Dari Nodus Sinus

SINUS TAKIKARDIA

DEFINISI
Pada sinus takikardia, nodus sinus mempercepat dan menimbulkan impuls pada frekwensi 100 kali/menit atau lebih. Batas tertinggi dari sinus takiakrdia 160 sampai 180 denyut/menit. Semua karakteristik EKG lainnya, kecuali untuk frekwensi jantung , sama dengan irama sinus normal.

ETIOLOGI
Sinus takikardia biasanya disebabkan karena faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan tonus simpatetik. Stress, latihan dan stimulant seperti kafein dan nikotin dapat menghasilkan disritmia ini. Sinus takiakrdia juga dihubungkan dengan masalah-masalah klinis seperti demam anemia, hipertiroidisme, hipoksemia, gagal jantung kongestif (GJK) dan syok. Obat-obatan seperti atroipin (yang memblok tonus vagal) dan katekolamin (misalnya isopreterenol , epinefrin, dopamine) juga dapat menghasilkan irama ini.

MAKNA KLINIS
Penyebab sinus takikardia dan status dasar dari miokard menentukan prognosisnya. Sinus takiakardia tidak menyebabkan atau bukan merupakan disritmia yang mematikan tetapi sering merupakan sinyal masalah dasar yang harus ditindaklanjuti. Selain itu frekwensi yang cepat dari sinus takikardia meningkatkan kebutuhan oksigen pada otot-otot jantung dan menurunkan waktu pengisian ventrikel. Pada orang-orang yang telah menurun cadangan jantungnya, iskemia atau GJK, menetapnya frekwensi cepat dapat memperburuk kondisi dasarnya.

TINDAKAN
Tindakan biasanya ditujukan untuk menghilangkan penyebab dasar. Tindakan-tindakan khusus termasuk sedasi, pemberian oksigen, digitalis jika ada gagal jantung atau propranolol jika takikardia karena tirotoksikosis.

SINUS BRADIKARDIA

DEFINISI
Sinus bradikardi didefinisikan sebagai irama dengan impuls yang berasal dari nodus sinus dengan frekwensi kurang dari 60 denyut/ menit. Irama (interval RR) dapat menjadi kurang teratur sebagai berlakunya frekwensi jantung lebih lambat; sebaliknya parameter yang lain normal.

ETILOGI
Sinus bradikardi umum diantara semua kelompok usia dan ada pada jantung normal dan penyakit jantung. Dapat terjadi selama tidur dan pada atlit dengan latihan tinggi, juga pada nyeri berat, infark miokard dinding inferior, cedera akut pada medulla spinalis, dan obat-obatan tertentu (mis., digitalis, β-bloker, verapamil, diltiazem).

MAKNA KLINIS
Frekwensi lambat ditoleransi dengan baik pada orang-orang dengan jantung yang sehat. Pada penyakit jantung berat, namun demikian, jantung tidak dapat mengkompensasi frekwensi lambat dengan meningkatkan volume darah yang dipompakan perdenyut. Pada situasi ini, sinus bradikardi akan menyebabkan curah jantung rendah.

TINDAKAN
Tidak ada pengobatan yang diindikasikan kecuali ada gejala-gejala. Jika denyut sangat lambat dan ada gejala, tindakan yang tepat meliputi pemberian atropine (untuk memblok efek vagal), isoproterenol, atau pacu jantung.

SINUS ARITMIA

DEFINISI
Sinus aritmia adalah gangguan irama. Ini dikatakan ada jika interval RR pada strip EKG bervariasi lebih dari 0,12 detik, dari interval RR terpendek sampai yang terpanjang. Disaritmia ini karena ketidakteraturan pada muatan nodus sinus, sering kali berhubungan dengan fase dari siklus pernapasan. Nodus sinus secara bertahap dipercepat dengan inspirasi dan secara bertahap melambat dengan ekspirasi. Juga terdapat bentuk non-respirasi dari disritmia ini.

ETIOLOGI
Sinus aritmia merupakan fenomena nomal, khususnya terlihat pada orang muda dengan frekwensi jantung yang lebih rendah. Ini juga terjadi setelah peningkatan tonus vagal (mis., digitalis, morfin).

MAKNA KLINIS
Sinus aritmia adalah hasil normal dan sehingga tidak menyatakan adanya penyakit dasar. Gejala-gejala tidak umum kecuali ada penghentian lama yang berlebihan.

TINDAKAN
Biasanya tidak diperlukan tindakan.

SINUS ARREST DAN BLOK SINOATRIAL
DEFINISI
Sinus arrest adalah gangguan pembentukan impuls. Nodus sinus gagal untuk memuat 1 atau lebih impuls, menghasilkan penghentian (pause) dari dalam berbagai panjang karena tak adanya depolarisasi atrial. Gelombang P tidak ada dan menyebabkan interaval PP. penghentian terakhir pada saat lepasnya pacemaker dari pengambilalihan junction atau ventrikel atau kembalinya fungsi nodus sinus.
Blok sinoatrial seringkali sulit untuk dibedakan dari sinus arrest pada gambaran EKG. Pada blok SA, nodus sinus tercetus tetapi impuls diperlambat atau diblok dari keluaran nodus sinus. Jika blok komplit, lamanya penghentian merupakan kelipatan dari interval dasar PP.

ETIOLOGI
Kedua disritmia dapat karena keterlibatan nodus sinus oleh infark, perubahan degeneratif serabut fibrotik, efek obat-obatan (digitalis, β-bloker, bloker saluran kalsium), atau rangsangan vagal yang berlebihan.

MAKNA KLINIS
Irama ini biasanya sementara dan tidak bermakna kecuali pacu jantung yang lebih rendah gagal untuk mengambil alih untuk memacu ventrikel.

TINDAKAN
Tindakan diindikasikan jika pasien adalah simtomatis. Tujuannya untuk meningkatkan frekwensi ventrikel, yang mungkin membutuhkan penggunaan atropine, atau adanya gangguan hemodinamik serius, penggunaan pacu jantung.

SICK SINUS SYNDROME
DEFINISI
Sick sinus syndrome adalah bentuk kronis dari penyakit nodus sinus. Pasien memperlihatkan depresi nodus sinus derajat berat, meliputi tanda sinus brandikardia, blok SA, atau sinus arrest. Seringkali, disritmia atrial cepat, seperti atrial flutter atau fibrilasi (“sindrom takikardia-bradikardia”) menyertai dan berselang dengan periode depresi nadus sinus.

TINDAKAN
Penatalaksanaan kondisi ini memerlukan kontrol terhadap disritmia atrium cepat dengan terapi obat dan pada kasus-kasus tertentu, kontrol terhadap frekwensi jantung yang amat lambat, sering memerlukan implantasi pacu jantung permanent.

DISRITMIA ATRIAL

KONTRAKSI ATRIUM PREAMTUR

DEFINISI
Kontraksi atrium prematur terjadi ketika impuls atrial ektopik keluar secara prematur dan pada kebanyakan kasus, impuls ini dikonduksi dalam gaya normal melalui sistem konduksi AV ke ventrikel. Pada gambaran EKG, gelombang P terlihat prematur dan bahkan dapat terbenam pada gelombang T terdahulu; gelombang ini berbeda dalam konfigurasi dari gelombang P sinus. Kompleks QRS biasanya merupakan konfigurasi yang normal tetapi, oleh karena waktunya, dapat terlihat melebar dan kacau bila dihubungkan dengan beberapa derajat perlambatan KAP aberans (kontraksi atrial prematur) atau tidak terlihat sama sekali bila impuls atrial diblok dari konduksi ke ventrikel (Blok KAP). Penghentian yang pendek terjadi , biasanya kurang dari “Kompensasi”.

ETIOLOGI
Ini merupakan disritmia yang umum terlihat pada semua kelompok. Ini dapat terjadi pada orang normal dan pada apsien dengan penyakit jantung rematik, penyakit jantunng iskemik atau hipertiroidisme. Ini sering terlihat pada pasien dengan gagal jantung kongestif (GJK).

MAKNA KLINIS
Kontraksi atrium prematur mungkin suatu precursor pada takikardia atrium, menandakan peningkatan iritabilitas atrium. Kontraksi tersebut juga menandakan kondisi dasar (Misalnya GJK). Pasien dapat mengalami sensasi “penghentian” atau “Skip” pada irama dimana ada KAP.

TINDAKAN
Pada beebrapa kasus, tidak diperlukan tindakan. Pasien harus dipantau dan frekwensi denyut prematur dicatat. Selain itu, pasien harus dikaji untuk kondisi dasar dan diatasi. Obat-obatan khusus seperti digitalis atau quinidin mungkin diprogramkan.

TAKIKARDIA SUPRAVENTRIKULAR PAROKSIMAL

DEFINISI
Takiakrdia supraventrikular paroksimal (paroxysmal supraventricular tachycardia (PVST)) menggambarkan irama atrium yang cepat dengan frekwensi 150 sampai 250 denyut /menit. Takikardia mulai dengan mendadak, pada kebanyakan kasus dengan KAP, dan ini berakhir dengan tiba-tiba. Gelombang P mungkin terlihat mendahului QRS tetapi apda frekwensi yang lebih cepat mungkin tersembunyi dalam QRS atau mendahului gelombang T. (Bila gelombang P tidak diikuti dengan QRS, maka hal ini disebut sebagai PSVT dengan blok, dan biasanya terjadi karena toksisitas digitalis). Gelombang P biasanya negatif di lead II, III, AVF karena konduksi retrograde dari nodus AV ke atrium. QRS biasanya normal kecuali ada masalah dasar pada konduksi intraventrikular. Irama teratur dan paroksisme dapat berakhir dari beberapa detik sampai beebrapa jam bahkan beberapa hari.
Istilah “PVST” digunakan untuk mengidentifikasi irama sebelumnya menunjukkan takiakrdia atrial paraoksimal (TAP) dan takikardia nodus paroksimal (TNP) atau takikardia nodus juncsional (TNJ), irama-iramanya mirip dalam beberapa hal kecuali sisi asalnya. PSVT juga dikenal sebagai nodal reentrant tachycardia AV karena mekanismenya yang paling umum bertanggung jawab terhadap disritmia ini adalah sirkuit reentrant atau gerakan kacau pada tingkat nodus AV.
Takikardia supraventrikular paroksimal harus dibedakan dari takiakrdia karena pennyempitan QRS (supraventrikular) lainnya. Pernyataan berikut membantu diagnosis PSVT versus sinus takikardia :
F Denyut atrial prematur seringkali mengawali irama.
F Denyut mulai dan berakhir dengan tiba-tiba.
F Frekwensi seringkali lebih cepat dari sinus takiakrdia dan cenderung menjadi lebih teratur dari menit ke menit.
F Pada respons terhadap maneuver vagal, seperti masase pada sinus carotid, takikardia ektopik juga tidak akan mempenngaruhi atau kembali pada irama sinus normal; sinus takiakrdia bagaimanapun agak lambat dalam berespons terhadap peningkatan tonus vagal.

ETIOLOGI
Takikardia supraventrikular paroksimal seringkali terjadi pada orang-orang dewasa dengan jantung yang normal dan demikian juga pada KAP. Jika ada penyakit jantung, seperti abnormalitas  penyakit jantunng reamtik, infark miokard akut dan intoksikasi digitalis dapat merupakan latar belakang pada disritmia ini.

MAKNA KLINIS
Seringkali pada pasien tanpa penyakit jantung dan hanya merasakan palpitasi dan sakit kepala ringan, tergantung pada frekwensi dan durasi PSVT. Pada pasien dengan penyakit jantung, dispnea, angina pectoris dan GJK dapat terjadi saat waktu pengisian ventrikel dan maka curah jantung menurun.

TINDAKAN
Stimulasi vagal seringkali akan mengakhiri PSVT, juga dengan masase carotid atau gerakan valsalva. Jika stimulasi vagal tidak berhasil verapamil intravena biasanya merupakan terapi pilihan. Diltiazem, betablocker atau adenosin juga diindikasikan untuk kasus ini. Kardioversi atau peamcuan dengan kendali yang berlebihan dapat diperlukan jika terapi dengan obat-obatan tidak berhasil. Terapi profilaksis jangka panjang dapat diebrikan apda beberapa pasien.

FLUTTER ATRIAL

DEFINISI
Flutter atrial merupakan irama ektopik atrium cepat yang terjadi pada frekwensi atrial 250-350 denyut/menit. Kecuali ada jalur konduksi AV abnormal, ventrikel dapat berespons hanya setengah dari frekwensi atrium, dikenal dengan flutter 2 : 1. Pada tindakan , derajat blok AV meningkat dan frekwensi ventrikel selanjutnya melambat (Flutter 3:1, flutter 4:1 atau flutter dengan berbagai respons ventrikel).
Frekwensi atrium yang teratur dan cepat menghasilkan gambaran “Bentuk gigi gergaji” atau “picket fence” pada  EKG. Ini biasa untuk gelombang flutter untuk secara parsial tersembunyi di dalam kompleks QRS atau gelombang T. kompleks QRS memeprlihatkan konfigurasi normal kecuali bila ada konduksi aberanas.
Jika frekwensi ventrikel cepat, diagnosa flutter atrial sukar ditentukan. Maneuver vagal sepeti masase pada sinus carotid seringkali meningkatkan derajat blok AV dan memungkinkan pengenalan tentang gelombang flutter.

ETIOLOGI
Atrial flutter sering terlihat pada pasien dengan penyakit jantung termasuk penyakit arteri koroner, kor pulmonalis dan penyakit jantung rematik.

MAKNA KLINIS
Jika flutter atrial terjadi dengan frekwensi ventrikel yang cepat, ruang ventrikel tidak dapat mengisi secara adekuat, mengakibatkan berbagai derajat gangguan hemodinamik.

TINDAKAN
Tidak ada tindakan segera perlu dilakukan bila flutter dengan blok AV derajat tinggi sehingga frekwensi ventrikel menetap dalam batas normal.jika frekwensi ventrikel cepat,tindakan segera untuk mengontrol frekwensi atau mengembalikan irama ke mekanisme sinus diindikasikan. Obat-obatan pilihan meliputi digitalis, diltiazem, atau verapamil, yang meningkatkan derajat blok AV dan sehingga mengontrol frekwensi ventrikel. Perbaikan pada mekanisme sinus dapat terjadi selanjutnya. Quinidin dapat menolong dalam mengubah flutter menjadi sinus normal setelah frekwensi ventrikel diperlambat. Flutter atrial tidak diinginkan dalam jangka panjang, akrena respons ventrikel seringkali sulit dikontrol; sinkronisasi kardioversi diperlukan untuk mengubah irama ke irama sinus atau ke irama fibrilasi atrial yang lebih stabil.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Disritmia Berasal Dari Nodus Sinus

0 komentar:

Posting Komentar