Kumpulan Makalah, Paper, Tugas Kuliah dan Materi Keperawatan

Sabtu, 09 Agustus 2014

Makalah P3K : Pendidikan Kesehatan Pada Pasien Terbakar Sinar Matahari di Pantai

Contoh Makalah Keperawatan : P3K Pantai

Pendidikan Kesehatan Pada Pasien Terbakar Sinar Matahari di Pantai
Disusun Oleh : Yuniar ( Nim : A5.06.09.0051 )
Politeknik Kemenkes Pontianak Jurusan Keperawatan Singkawang

BAB I

PENDAHULUAN



A.                Latar Belakang
Kulit manusia merupakan bagian yang paling luar dari tubuh. Dengan luas permukaan kulit antara sekitar 1,6 meter persegi untuk seorang wanita hingga 1,8 meter persegi untuk seorang pria, membuat kulit menjadi organ tubuh paling besar dan luas dalam tubuh manusia. Namun, kulit dapat rusak khususnya karena sinar matahari. Sinar matahari pada kulit dapat menyebabkan kanker kulit. Sejauh mana sinar matahari berbahaya untuk kulit? Bagaimana melindungi kulit Anda dari bahaya sinar matahari? 
Matahari penting untuk kehidupan. Tanpa matahari, maka tidak ada kehidupan di bumi. Matahari berperan untuk proses fotosintesis pada tanaman. Selain itu, matahari juga berperan untuk merangsang tubuh untuk menghasilkan vitamin D, yang berfungsi untuk memetabolisasi kalsium, sehingga membentuk tulang yang kuat.

Sinar matahari, jika sedikit memang bermanfaat untuk tubuh. Namun, sinar matahari yang berlebihan dapat berbahaya bagi kulit. Bahkan bahaya tersebut bisa meningkat seiring dengan semakin banyaknya sinar yang mengenai kulit. Mengapa?
Radiasi ultraviolet atau UV dapat menyebabkan kerusakan kulit, bahkan kerusakan kulit secara permanen termasuk kanker kulit. Radiasi ultraviolet (UV) dapat menyebabkan kulit Anda terbakar, serta menyebabkan noda-noda cokelat serta penebalan dan keringnya kulit. Radiasi UV dapat merusak DNA, menekan kekebalan tubuh, dan mengaktifkan bahan kimia dalam tubuh yang bisa menimbulkan kanker. Efek negatif lainnya adalah penuaan dini. Bahkan belakangan diketahui bahwa radiasi UVA menembus kulit lebih dalam daripada UVB, sehingga dapat menyebabkan kanker kulit, dan bisa jadi menekan sistem kekebalan tubuh.

Matahari menghasilkan radiasi yang mencapai permukaan bumi. Radiasi matahari tersusun dari sinar inframerah dan cahaya tampak, serta sinar ultraviolet dalam radius A dan B (UVA dan UVB). Untunglah, atmosfer menyerap berkas sinar kosmis, berkas sinar gamma, dan berkas sinar X yang dihasilkan matahari. Selain itu, lapisan ozon di atmosfer juga menghambat radiasi ultraviolet C (UVC) dan menyaring sebagian besar UVA dan UVB. Sayangnya, lapisan ozon ini sedang rusak di berbagai tempat sehingga radiasi ultraviolet atau sering disebut UV semakin meningkat belakangan ini.

B.                 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah mahasiswa/i mampu memahami :
1.      Pengertian luka bakar karena sengatan sinar matahari
2.      Tanda dan gejala luka bakar karena sengatan sinar matahari
3.      Cara melindungi kulit dari sengatan  sinar matahari
4.      Penanganan terhadap sengatan sinar matahari

C.                Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah:
1.      Referensi buku-buku yang terkait
Melakukan penulusuran buku-buku yang terkait dengan judul penulisan.
2.      Referensi internet
Mealukan penelusuran blog di internet.

  
D.                Sisitematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada makalah ini adalah terdiri dari :

BAB I             Pendahuluan

BAB II           Pembahasan

BAB III          Penutup

DAFTAR PUSTAKA


BAB II
PEMBAHASAN
 A. Pengertian Sunburn

Luka bakar akibat sengatan sinar matahari (sunburn) umumnya terjadi karena paparan sinar ultraviolet yang berlebihan yang dipancarkan oleh matahari. Paparan yang berlebihan dalam waktu cukup lama dapat mengakibatkan peradangan kulit akut. 
Sebenarnya, definisi sunburn tidak terbatas pada sinar ultraviolet dari matahari, tetapi juga termasuk luka bakar akibat paparan sinar ultraviolet dari sumber lain seperti lampu ultraviolet. (Medscape.Com) 

B. Tanda dan Gejala Sunburn
Gejala sunburn tidak nampak seketika setelah terkena sinar matahari, akan tetapi setelah beberapa waktu. Gejalanya bermula dari rasa perih dan muncul warna merah yang menyakitkan.
Rasa perih akan mencapai puncaknya setelah 6-48 jam tersengat matahari. Umumnya terjadi pembengkakan kulit, terutama kulit kaki. Biasanya terik matahari di iringi hembusan hawa panas, dan hal ini kadang mengakibatkan demam.
Sengatan sinar matahari yang berat bisa menghasilkan bengkak dan lepuhan. Beberapa orang yang mengalami sengatan sinar matahari berat mengalami demam, panas-dingin, dan kelemahan dan bahkan pada saat yang langka bisa menjadi syok (ditandai dengan tekanan darah yang sangat rendah, pusing, dan sangat lemah).
Beberapa hari setelah sengatan sinar matahari, orang dengan kulit cukup normal bisa mengalami pengelupasan pada daerah yang tersengat, biasanya disertai dengan rasa gatal. Daerah mengelupas ini bahkan lebih peka terhadap sengatan sinar matahari untuk beberapa minggu. 
C. Komplikasi Sunburn
Orang yang telah mengalami sengatan sinar matahari ketika muda berada pada resiko yang besar pada kanker kulit pada tahun-tahun kemudian bahkan jika mereka tidak terkena sinar matahari dalam jangka waktu yang lama.

D.                Cara Melindungi Kulit dari Sengatan Sinar Matahari
Kulit memiliki sistem perlindungan alami yaitu lapisan melanin. Semakin cokelat warna kulit maka semakin tebal lapisan melanin pada kulit sehingga memberi perlindungan lebih banyak bagi kulit. Oleh karena itu, di kalangan orang Afrika rendah sekali terkena kanker kulit karena pelindung alami mereka cukup kebal untuk menghadang radiasi ultraviolet (UV). Namun, bagi mereka yang berkulit putih memiliki lapisan melanin yang tipis. Oleh karena itu, semakin putih kulit seseorang, semakin rentan terhadap radiasi ultraviolet (UV). Mengingat bahaya dari radiasi ultraviolet (UV) matahari, maka kulit perlu dilindungi meski tubuh telah menyediakan system perlindungan alami. Luka bakar akibat radiasi sinar matahari bisa menjadi kanker kulit 20 tahun kemudian atau lebih. Oleh karena itu, perlindungan bagi kulit terhadap sinar matahari perlu diperhatikan sejak dini.
Beberapa cara praktis untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari serta mengurangi risiko terkena kanker kulit :

1.    Batasi waktu terkena sinar matahari secara langsung, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00. Karena pada saat itu radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya sedang pada puncaknya yaitu pada saat matahari sedang terik-teriknya.
2.    Periksa seluruh kulit Anda apakah ada kelainan atau tidak sedikitnya setiap tiga bulan.
3. Sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan, gunakan tabir surya (UV protection) berspektrum luas dengan tingkat SPF 15 atau lebih tinggi. Gunakan juga tabir surya yang mampu melindungi dari radiasi UVA dan UVB. Oleskan tabir surya ke permukaan kulit sekitar 20 menit sebelum Anda terkena sinar matahari, lalu oleskan kembali setelah 20 menit terkena sinar matahari langsung. Oleskan lagi tabir surya setiap dua jam sekali sewaktu berada di luar ruangan, khususnya jika sedang berenang atau berkeringat. Tabir surya mudah terhapus karena keringat dan juga handuk.
4.    Kenakan pakaian yang melindungi kulit seperti topi dengan bibir topi yang lebar, kaca mata hitam dengan lensa pelindung anti UV, celana panjang, pakaian lengan panjang, ataupun jaket.
5.    Sebaiknya kenakan pakaian yang rajutannya rapat dengan warna yang gelap karena memberi lebih banyak perlindungan.
6.    Mulailah melindungi kulit sejak dini dengan mengajarkan anak-anak Anda tentang bahaya sinar matahari pada siang hari.
7.    Hindari permukaan yang memantulkan sinar matahari, seperti air, pasir, lantai yang kilap. Beri perhatian ekstra untuk kulit Anda jika berada di daerah tersebut. Sebisa mungkin Anda berlindung atau beraktivitas di tempat yang tidak terkena sinar matahari yang terik.

E.                Penanganan terhadap sengatan sinar matahari (sunburn)

Penanganan sunburn dapat dilakukan antara lain dengan cara :
1.    Mendinginkan daerah yang terkena dengan kompres dingin atau berendam di air dingin.
2.    Menjaga bagian yang mengalami luka bakar tetap lembab, misalnya dengan mengoleskan krim pelembab.
3.    Membiarkan luka lepuh tetap utuh. jangan mencoba untuk memecahkannya karena akan memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi.
4.    Jika timbul nyeri, dapat dikurangi dengan mengkonsumsi obat pereda nyeri misalnya parasetamol atau ibupropen.
5.    Jika kulit mulai mengelupas, rawat dengan hati-hati dan kalau perlu oleskan krim pelembab.
 

BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Berdasarkan dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa adanya cara untuk melindungi kulit dari bahaya sengatan sinar matahari serta penanganan terhadap luka bakar akibat sengatan sinar matahari.

B.                Saran
Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah-makalah berikutnya, semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita khususnya mahasiswa/i jurusan keperawatan Singkawang.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Makalah P3K : Pendidikan Kesehatan Pada Pasien Terbakar Sinar Matahari di Pantai

0 komentar:

Posting Komentar